Kali ini saya dan teman-teman kelompok ingin melakukan interview di pemancingan. Tetapi ketika saya sedang berjalan ke tempat pemancingan, saya melihat ada 3 orang bapak-bapak sedang berbincang-bincang di kursi bambu yang terletak di pinggir sungai, sambil meminum kopi. Saya pun tertarik untuk mengetahui tentang aktivitas yang mereka lakukan dan meminta izin untuk melakukan wawancara. Dengan senang hati, Pak Alex menerima permintaan saya.
Nama: Alex
Umur: 42 tahun
Status: Menikah
Pekerjaan: Wirausahawan
Pak Alex dan teman-temannya ini ternyata merupakan
masyarakat kampong disini yang ikut di Pos Kepemudaan. Pos Kepemudaan ini
adalah Pos yang dibangun oleh Bapak Alex untuk membantu pemuda-pemuda di
kampungnya ini.
Saya menanyakan aktivitas yang sedang dilakukan oleh
bapak-bapak ini, lalu Pak Alex menjawab
“Saya merencanakan untuk schedule kedepannya.Program apa yang harus
dikerjakan untuk lingkungan. Kegiatannya tukar pikiran sharing untuk kepemudaan
di kampung. Ya begini sambil ngopi-ngopi.”
Ketika Pak Alex mengatakan ‘sambil ngopi-ngopi’, saya
menanyakan lebih lanjut alasan dari
meminum kopi saat sharing, bukan minuman lain. Berikut penjelasan Pak Alex
“karena dengan kopi itu bisa kenapa ya…kayak pikiran itu tadinya yang
ga ketangkep bisa ketangkep gitu. Daripada kita minum alcohol ya.”
Pak Alex juga mengatakan bahwa kadang-kadang pada hari
minggu, ia mengundang dangdutan untk menghibur masyarakat di kampong ini.
“kadang kan kalo minggu ada PKL gitu kita ngundang
dangdutan. Yaa.. buat menghibur masyarakat sini aja…”
Saya pun ingin tahu motivasi dari Pak Alex mendirikan Pos
Kepemudaan ini, berikut jawabannya
“jaman sekarang ya…dibilang krisis akhlak. Orang kumpul aja
orang udah curiga ‘oh mabuk kali apa kali’. Makanya dengan kita begitu, saya
buktikan dengan action kerjaan. Biar juga masyarakat biar tau ‘oh iya pemuda
kumpul bukan hanya mabuk, tapi ada hasilnya’ gitu.”
Saya juga menanyakan kepada Pak Alex tentang aktivitas di
waktu luang yang dilakukan Pak Alex bersama keluarganya, beliau menjawab
“tiap sebulan sekali, ya anak-anak sini mengadakan
jalan-jalan yang kayak semacam touring, ke laut, ke telaga, kemana aja.”
Disini saya mendapatkan pelajaran berharga dari Pak Alex. Bahwasanya leisure tidak melulu digunakan untuk mementingkan kepuasan dan kesenangan pribadi. Apa salahnya kita menggunakan leisure kita untuk melakukan hal yang lebih berharga dan dapat membawa dampak positif bagi sekitar.
Sekian interview saya dengan Pak Alex. Semoga postingan terakhir ini menjadi pencerahan bagi kita untuk lebih peduli terhadap sekitar.
#BogorLeisureProject Case No. C2 = DONE!